Efek Jera dalam Korupsi Politik

Korupsi telah menjadi permasalahan yang merajalela dalam sistem politik kita, terutama ketika melibatkan elite politik. Fenomena ini menunjukkan kegagalan sistem kita dalam melahirkan efek jera yang efektif terhadap para pelaku korupsi.

Melalui jajak pendapat publik, kita dapat melihat bahwa masyarakat juga menyadari adanya korupsi yang melibatkan elite politik, dan tidak dapat mengabaikan kepentingan politik dari partai dalam konteks ini, meskipun secara kelembagaan partai menyatakan bahwa itu merupakan tindakan individu yang tidak mencerminkan seluruh partai.

Pentingnya efek jera dalam konteks korupsi politik tidak dapat diabaikan. Setidaknya, jika sistem politik belum mampu menghasilkan efek jera yang memadai, maka perlunya diperhatikan ketentuan-ketentuan yang lebih ketat dalam pemilihan calon anggota legislatif.

Baca Juga :  Terkait adanya pemberitaan tentang pemotongan BLT yang dilakukan oleh oknum kepala desa Pancur Mas.

Dalam situasi saat ini, kita masih menyaksikan fenomena yang memprihatinkan di mana calon anggota legislatif yang terjerat dalam kasus korupsi masih dapat maju dalam proses pemilihan, bahkan jika mereka belum mendapatkan keputusan hukum yang berkekuatan tetap. Fenomena ini mencerminkan kelemahan yang nyata dalam sistem politik kita dalam menciptakan efek jera yang memadai terhadap tindakan korupsi.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana sistem politik kita mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat dan mengedepankan integritas dalam proses politik. Ketika calon anggota legislatif yang sedang tersangka korupsi masih diizinkan untuk maju dalam pemilihan, hal itu menciptakan kesan bahwa sistem politik kita tidak mampu memberikan sanksi yang tegas terhadap perilaku korupsi.

Baca Juga :  Diduga Langgar Tahapan Pemilu, Panwaslucam Sandes Bongkar Ratusan APK dan APS.

Efek jera yang diharapkan muncul dari masyarakat itu sendiri. Sebagai penentu utama kekuasaan dalam sistem demokrasi, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan sanksi terhadap perilaku korupsi elite politik.

Dalam sebuah masyarakat yang aktif dalam mengecam dan menolak para koruptor, efek jera yang diinginkan dapat terbentuk secara langsung dari publik itu sendiri. Ketika masyarakat dengan tegas menunjukkan kekecewaan dan ketidakpercayaan terhadap elite politik yang terlibat dalam korupsi, hal ini memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong perubahan dalam sistem politik yang lebih transparan dan akuntabel.

Ketika masyarakat mengecam dan menolak para koruptor, mereka secara aktif mengekspresikan ketidaksenangan mereka terhadap tindakan korupsi yang merugikan negara dan masyarakat. Tindakan ini mencerminkan ketegasan dan keberanian masyarakat dalam melawan perilaku yang tidak etis dan merugikan ini.

Baca Juga :  Polisi Ungkap Korupsi Bantuan Kelompok Tani di Kalteng

sumber: https://www.kompasiana.com/syahrialsyahrial0585/64af33ad4addee272c0b96b2/efek-jera-dalam-korupsi-politik

Array
Related posts
Tutup
Tutup