Penertiban PKL Warga Khawatir Hanya Panas Sesaat, Pak Walikota

Penertiban PKL Warga Khawatir Hanya Panas Sesaat, Pak Walikota

Padangsidimpuan, (newsintelijen)- Bicara soal konsistensi penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jl. Thamrin sekitar, ditengarai warga khawatir Pemko Padangsidimpuan tidak konsisten. Pasalnya penertiban yang sama sudah pernah terjadi sebelumnya, namun selang beberapa hari kemudian aksi penegakan Perda tersebut mulai kendor.

Lambat laun, pedagang yang sudah mau masuk ke pasar-pasar yang sudah disediakan akibat penertiban tersebut satu per satu muncul lagi di jalanan disertai pedagang lainnya, akhirnya Jl. Thamrin sekitarnya kembali ramai semraut dipadati oleh pedagang kaki lima. Eksesnya jalan macet, parkiran tidak beraturan, aroma bau busuk menyebar dimana-mana dan pandangan pun tidak sedap.

Walikota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution dalam menanggapi kekhawatiran tersebut kepada media, rabu (13/09) menyebutkan pemko Padangsidimpuan akan terus melaksanakan penertiban tersebut, jika dalam satu hari belum selesai maka akan dilanjutkan pada hari berikutnya.

Baca Juga :  Jumlah Korban Terus Bertambah, RSUD Panyabungan Dirikan Tenda Darurat

“Pelaksanaan penertibannya dilakukan sampai selesai, selanjutnya petugas akan terus melaksanakan pengawasan di lapangan sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan”, jelas Walikota .

Berbicara soal tehnis pelaksanaannya itu tergantung dinas terkait, sedangkan posisi beliau dalam jabatan walikota hanyalah sebatas pengambil kebijakan sama miripnya dengan jabatan seorang Danyon, Kapolres, Dandim maupun unsur Forkopimda lainnya, tambahnya.
Walikota memaparkan semua kesemrautan tersebut kembali kepada kesadaran masing-masing.

Karena sebelumnya pemko Padangsidimpuan sudah mencoba melakukan penataan yang baik, namun ada pancingan dari beberapa oknum pedagang yang mencoba berjualan di jalanan dan diikuti oleh pedagang lainnya yang sudah berjualan pada pasar yang sudah ditentukan.

Walikota menambahkan kondisi semraut di Jl. Thamrin ini sudah berlangsung sejak beliau berusia 14 tahun saat beliau pertama kali menginjakkan kakinya di kota salak ini.

Terpisah, Pohan salah seorang warga padangsidimpuan mengatakan pesimis atas aksi penertiban ini. Dikhawatirkan jika nantinya walikota Padangsidimpuan berganti dengan yang lainnya kondisi ini akan berubah lagi. Ketegasan itu akan hilang dan sejarah kesemrautan pun akan kembali lagi menghiasi kota ini.

Baca Juga :  Bupati Humbahas Harapkan Seluruh Kelompok Tani Lebih Serius Mengolah Lahan Pertanian Masing-masing. 

Saat di kompirmasikan Kadis Perinda kota padangsidimpuan Hhd.Ridoan Pasaribu nenyampaikan kepada media ini berharap pedagang kaki lima agar tertib dan lapak untuk berdagang sudah di siapkan Pemko Padangsudimpuan Mahera jl Thamrin

Pohan warga kota padangsidimpuan menjelaskan penyebab terulangnya kesemrautan ini kurangnya ketegasan petugas di lapangan, saat bertugas banyak petugas hanya duduk di warung kopi sepanjang Jl. Thamrin , bahkan PKL nakal yang merenggut badan jalan untuk berjualan di depan mata mereka sendiri tidak dilakukan tegoran.

Seharusnya saat Penertiban pertama yang dilakukan walikota beberapa bulan lalu terus dilakukan pengawasan dan petugas antara 3 instansi (Disperindag, Dishub dan Satpol) jangan saling tuding kembalilah kepada tupoksi masing-masing.

Karena tanpa diminta Satpol PP melakukan razia asusila padahal itu adalah gaweannya Dinas Sosial, kenapa untuk penertiban PKL di sepanjang Jl. Thamrin Satpol PP harus menunggu permintaan dari dinas terkait seperti Disperindag ataupun Dishub, tanya Pohan

Baca Juga :  Konsultasi Publik RPJPD Kabupaten Tahun 2025 – 2045 di Humbahas. 

Yang pasti kata pohan yang tidak mau di sebutkan indetitasnya Satpol PP itu merupakan Penegak Peraturan Daerah (Perda), seharusnya siapa yang melanggar Perda, maka Satpol PP langsung bertindak tanpa harus menunggu jeda permintaan dari dinas terkait.

Kemudian Dishub juga harus tegas melakukan penertiban kenderaan yang parkir sembarangan, jangan biarkan kenderaan parkir pada badan jalan yang sempit dengan parkir di kiri-kanan badan jalan, cukup hanya satu jalur saja.

Kalau tidak mau dituding menerima suap dari pedagang, seharusnya petugas melakukan fungsi pengawasan dengan sebaik-baiknya dengan tidak membiarkan PKL berjualan di sepanjang Jl. Thamrin sekitarnya.

Ketertiban Jl. Thamrin dan sekitarnya merupakan tanggungjawab mutlak dari petugas, tandas Pohan dengan berharap. *(AK).

Array
Related posts
Tutup
Tutup