Kupang, Newsintelijen.com
Nusa Tenggara Timur (NTT). Prabowo dijadwalkan menghadiri pembukaan Tanwir Muhammadiyah besok.
Prabowo tiba di Bandara El Tari, Kupang, NTT, Selasa (3/12/2024), pukul 19.04 Wita. Prabowo didampingi Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.
Di bandara, Prabowo disambut Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga, dan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjuntak.
Kemudian, Prabowo langsung menuju hotel tempat menginap. Prabowo tiba di hotel pukul 19.34 Wita. Setiba di hotel, Prabowo disambut Pj Wali Kota Kupang Linus Lusi dan pihak manajemen hotel.
Prabowo menyempatkan diri menyapa pihak manajemen hotel dan mengabadikan foto bersama.
“Esok hari, Presiden Prabowo diagendakan untuk menghadiri sekaligus membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah yang akan digelar di Universitas Muhammadiyah Kupang, Kota Kupang,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana.
Diketahui, Muhammadiyah akan menggelar peringatan milad sekaligus tanwir secara bersamaan di Kupang, NTT, yang akan digelar pada 4-6 Desember 2024.
Kegiatan tanwir, yang merupakan permusyawaratan tertinggi setelah muktamar, dirancang tidak hanya untuk menegaskan langkah persyarikatan, tetapi juga sebagai momen syiar yang lebih luas.
“Untuk milad kali ini, memang Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak menyelenggarakan resepsi secara khusus, karena resepsinya akan digabung dengan tanwir,” kata Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Senin (18/11).
Acara peringatan milad ke-112 dan tanwir itu akan mengusung tema ‘Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua’. Haedar menjelaskan, tujuan mengangkat tema tersebut sesuai dengan tujuan bangsa, yaitu mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur yang harus dinikmati oleh seluruh warga negara, bukan hanya sejumlah kelompok.
“Konsep kemakmuran kan konsep yang lebih pada kesejahteraan, dan kemampuan kita memanfaatkan sumberdaya alam yang subur untuk kesejahteraan rakyat, yang bagi kami kesejahteraan rakyat itu juga sebenarnya bagi Indonesia yang berbasis pada pancasila, bukan hanya bersifat pada fisik semata tetapi juga hal-hal yang berdimensi kerohanian,” katanya.
(Wk.Tk)