Newsintelijen.Com – Situasi mencekam melanda wilayah Yalimo pada Jumat (17/1/2025). Seorang anggota Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025, Briptu Iqbal Anwar Arif, SH, menjadi korban penembakan saat menjalankan tugas patroli rutin bersama rekan-rekannya.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Yusuf Sutejo, menjelaskan, insiden tersebut terjadi di sekitar PT AMO, tepatnya di koordinat 54M 326230 9581949, sekitar pukul 16.30 WIT.
Menurut laporan awal yang diterima, rombongan patroli terdiri dari dua mobil. Kendaraan pertama yang dikendarai Briptu Iqbal memimpin perjalanan menaiki sebuah tanjakan.
“Tepat sebelum mencapai puncak, tim patroli menemukan sebuah papan kayu melintang yang menghalangi jalan. Saat kendaraan mereka terpaksa berhenti, tembakan tiba-tiba dilepaskan dari arah tebing kanan,” kata Yusuf, Jumat (17/1/2025).
Briptu Iqbal terkena peluru di bagian leher dan langsung terjatuh di lokasi. Rekan-rekannya segera melakukan manuver perlindungan dan evakuasi darurat untuk menyelamatkan korban.
Saat ini, Briptu Iqbal tengah mendapatkan penanganan medis intensif di Puskesmas Yalimo. Berikut identitas korban penembakan:
– Nama: Iqbal Anwar Arif, SH
– Pangkat/NRP: Briptu / 99110458
Kronologis Singkat Kejadian
Patroli yang dilakukan oleh tim Operasi Damai Cartenz di wilayah rawan konflik ini awalnya berjalan normal.
Namun, situasi berubah saat mereka mendapati hambatan berupa papan kayu melintang di jalan tanjakan.
Ketika berhenti untuk memeriksa kondisi, dua orang yang mengendarai sepeda motor terlihat melintas lebih dulu.
Sesaat setelah itu, tembakan mengejutkan menghujani dari arah tebing yang memberikan posisi strategis bagi penyerang.
Insiden ini menegaskan kembali tantangan yang dihadapi oleh pasukan keamanan dalam menjaga stabilitas di wilayah Papua yang kerap menjadi zona rawan konflik bersenjata.
Kejadian tersebut menambah panjang daftar ancaman yang mengintai para personel di lapangan.
Operasi Damai Cartenz terus berkomitmen menjaga kedamaian di Papua, meskipun harus menghadapi risiko tinggi.
Tim gabungan dari berbagai satuan kini sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan.
Patroli keamanan di sekitar lokasi kejadian telah diperketat, dan koordinasi dengan aparat setempat terus dioptimalkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Sebelumnya, patroli gabungan antara Satgas Damai Cartenz, Polres Yalimo, dan TNI digelar di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (10/1/2025) sebagai respons atas insiden penembakan yang menewaskan lima warga sipil pada 8 Januari lalu.
Operasi ini bertujuan untuk memulihkan stabilitas keamanan dan mencegah serangan susulan di wilayah tersebut.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Faizal Ramadhani, menegaskan, pihaknya terus memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin Aske Mabel, seorang mantan polisi yang kini bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Aske diduga kuat menjadi pelaku serangan mematikan tersebut.
Selain patroli, kami memperketat pengawasan di perbatasan Kabupaten Yalimo. Kendaraan yang keluar-masuk diperiksa untuk mencegah pergerakan senjata dan pelaku yang berpotensi mengancam keamanan,” jelas Faizal, Senin (13/1/2025).
Operasi gabungan ini diharapkan mampu mengembalikan rasa aman di tengah masyarakat yang sempat dilanda ketakutan akibat aksi kekerasan.
“Kami akan terus meningkatkan kehadiran di lapangan, memperkuat pengamanan, dan membangun komunikasi dengan tokoh masyarakat untuk menciptakan sinergi yang kokoh antara aparat dan warga,” tambahnya.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Yusuf Sutejo, turut mengimbau masyarakat untuk aktif menjaga situasi kondusif.
“Keterlibatan warga sangat penting dalam membantu aparat menegakkan hukum. Kami berkomitmen untuk menciptakan rasa aman dan melindungi setiap warga Yalimo dari ancaman KKB,” katanya.
Papua Pegunungan, termasuk Kabupaten Yalimo, menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi akibat aktivitas kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan OPM.
Dalam beberapa tahun terakhir, eskalasi kekerasan memicu keresahan dan meningkatkan kebutuhan akan pengamanan.
Pemerintah merespons dengan memperkuat operasi terpadu guna menekan ruang gerak KKB dan mencegah korban jiwa lebih lanjut.
Operasi Damai Cartenz menegaskan, upaya menumpas KKB tidak hanya bergantung pada penegakan hukum, tetapi juga pada pembangunan kepercayaan dan sinergi dengan masyarakat lokal.
Patroli gabungan ini diharapkan menjadi langkah efektif dalam menghadirkan kedamaian yang berkelanjutan di tanah Papua.