Tidak sedikit dalam pantauan Masyarakat obat golongan G dari Narkotika merambah masuk ke warung warung suram di Wilayah Bogor Kota atau Kabupaten serta daerah lainnya.

 

Binjai,13-News Intelijen .com 

Kasus oknum Masyarakat yang kecanduan obat obat terlarang yang terdata sampai tahun 2024 berjumlah 40 juta yang telah di selesaikan pihak APH.

 

Diperkirakan terdapat 40,4 juta jiwa yang berhasil diselamatkan dari penyalahgunaan narkoba sepanjang tahun 2024,” Dengan Barang Bukti 8,6 Trilyun

 

Ini belum semua karena masih ada kasus Narkoba di perkampungan yang masih terus aktif di banyak tempat. Orang tua hanya kaged karena wilayah kecamatannya sudah masuk peta merah tertinggi peredaran NARKOTIKA. 

Bahkan ada pabrik Narkoba di dalam perumahan elit.

 

Kemudian oknum pemaen NARKOBA bisa mengendalikan dari dalam penjara. Kemana arah pemasaran penjualan semua jenis obat Narkotika itu.

 

PROF DR KH SUTAN NASOMAL sebagai pemerhati kasus narkoba pada pelajar dan Masyarakat menghimbau semua yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan agar turun gunung mencari sumbernya. Harap Dinas Kesehatan memiliki kontak center untuk menerima informasi dari Masyarakat agar memudahkan menerima laporan bila ada gerakan pengedaran narkoba. Hal ini akan membantu BNN dan Polri

Baca Juga :  Rumah Detensi Imigrasi Manado Kanwil Kemenkumham Sulut terima satu orang deteni warga negara Nigeria pindahan Bogor

 

Generasi Muda Otaknya Menjadi Hancur Bahkan Gila Akibat Narkotika (Golongan G) Di Himbau Dinas Kesehatan Melacak Sumbernya.

 

Tidak sedikit dalam pantauan Masyarakat obat golongan G dari Narkotika merambah masuk ke warung warung suram di Wilayah Bogor Kota atau Kabupaten.

 

Kasus oknum Masyarakat yang kecanduan obat obat terlarang yang terdata sampai tahun 2024 berjumlah 40 juta yang telah di selesaikan pihak APH.

 

Diperkirakan terdapat 40,4 juta jiwa yang berhasil diselamatkan dari penyalahgunaan narkoba sepanjang tahun 2024,” Dengan Barang Bukti 8,6 Trilyun

 

Ini belum semua karena masih ada kasus Narkoba di perkampungan yang masih terus aktif di banyak tempat. Orang tua hanya kaged karena wilayah kecamatannya sudah masuk peta merah tertinggi peredaran NARKOTIKA. 

Baca Juga :  Lapor Pak Kapolri.!! Dugaan Penyelewengan BBM di Banyuwangi disinyalir PT LBB

Bahkan ada pabrik Narkoba di dalam perumahan elit.

 

Kemudian oknum pemaen NARKOBA bisa mengendalikan dari dalam penjara. Kemana arah pemasaran penjualan semua jenis obat Narkotika itu.

 

PROF DR KH SUTAN NASOMAL sebagai pemerhati kasus narkoba pada pelajar dan Masyarakat menghimbau semua yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan agar turun gunung mencari sumbernya. Harap Dinas Kesehatan memiliki kontak center untuk menerima informasi dari Masyarakat agar memudahkan menerima laporan bila ada gerakan pengedaran narkoba. Hal ini akan membantu BNN dan Polri

 

Narkoba sistetis di Sentul Bogor ditemukan sampai 1 Ton dengan resiko dapat merusak generasi muda sampai 2 juta.

 

PROF DR KH SUTAN NASOMAL SH,MH memberikan aprisiasi kepada Polri yang telah mengungkap Pabrik sintetis Narkoba di sentul Bogor.

Baca Juga :  SEORANG TERDUGA BANDAR NARKOTIKA JENIS SABU, DI DESA TERANG BULAN BERHASIL DIRINGKUS POLSEK AEK NATAS POLRES LABUHANBATU RAYA

 

Di Himbau Kepada Bapak Presiden RI Jendral H Prabowo Subianto. Perang Melawan Narkoba jangan tanggung tanggung. TNI Polri serta semua Lembaga di bawah Presiden RI harus ikut perang melawan Narkoba. Bila perlu hukuman mati jangan ditunda tunda memberatkan Negara Indonesia

 

Persoalan besar Narkoba dan Miras serta pergaulan Bebas pada remaja dan pemuda yang terjerumus. Harus Negara sepenuhnya hadir sebagai penolong. Agar di tahun 2025 ini INDONESIA tidak lagi menjadi targed untuk dirusak generasi mudanya.

 

Narasumber : PROF DR KH SUTAN NASOMAL SH,MH

Array
Related posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Tutup