_*Humas Polres Banyuasin Polda Sumsel*_
*BANYUASIN* – News Intelijen. Com
Curah hujan tinggi yang berlangsung cukup lama menyebabkan banjir melanda sejumlah permukiman di Kec. Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, menggenangi belasan lokasi dan memengaruhi ratusan kepala keluarga (KK). Menanggapi kondisi darurat ini, Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo bersama Bupati Banyuasin Askolani Jasi langsung turun ke lokasi untuk memantau situasi, melakukan evakuasi, dan membagikan bantuan sembako guna meringankan beban warga.
Sebanyak 689 KK di 13 titik permukiman terdampak banjir. Beberapa wilayah terparah antara lain Palm Srigading Indah (86 KK, air 50-80 cm), Perumahan Algoni (120 KK, air 40-80 cm), dan Perumahan PSB1 Sukajadi Timur (133 KK, air 30-60 cm). Di RT 02 RW 01 Kelurahan Tanah Mas, air bahkan mencapai 60-70 cm, merendam puluhan rumah.
Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo menjelaskan, pihaknya telah mengerahkan personel Polsek Talang Kelapa untuk berpatroli 24 jam guna mengamankan rumah-rumah yang ditinggalkan warga. “Kami juga mengimbau masyarakat waspada terhadap arus listrik dan menjaga anak-anak selama banjir belum surut. Jika ada kebutuhan mendesak, laporkan ke Polsek Talang Kelapa dan kami stand by kan 24 jam personil polsek menjaga rumah rumah yang untuk saat ini ditinggalkan,” ujarnya.
Bupati Askolani menekankan bahwa aksi gotong royong yang digelar Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah ) bukan sekadar tugas formal, tetapi bentuk kepedulian terhadap warga. “Ini momentum untuk bersinergi, membantu saudara-saudara kita yang terdampak,” tegas Askolani.
Tak hanya aparat, Ketua Bhayangkari Kabupaten Banyuasin Ny. Dian Ruri bersama Kapolres Banyuasin AKBP Ruri juga mendistribusikan bantuan ke lokasi banjir di Srigading. Bantuan yang diberikan meliputi nasi bungkus untuk berbuka puasa, paket sembako, kurma, serta kebutuhan harian lainnya.
Berdasarkan pantauan lapangan, banjir terjadi karena permukaan tanah di sejumlah perumahan lebih rendah dari sungai sekitar. Aktivitas warga pun terhambat, meski tidak ada korban jiwa atau warga yang terjebak. (Rosidi)