Dinkes Kabupaten Blitar dan BPOM Kediri Gencarkan Pengawasan Pangan Jelang Lebaran

Dinkes Kabupaten Blitar dan BPOM Kediri Gencarkan Pengawasan Pangan Jelang Lebaran

Blitar – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kediri menggelar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Acara yang berlangsung di Aula Dinkes Kabupaten Blitar pada Selasa (18/03/2025) ini mengusung tema pentingnya pengawasan pangan guna memastikan keamanan konsumsi masyarakat selama perayaan Lebaran.

Kegiatan ini mengundang partisipasi insan media sebagai mitra strategis dalam menyebarluaskan edukasi terkait keamanan pangan. “Peran media sangat krusial dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya pangan yang tidak memenuhi standar keamanan. Terlebih menjelang hari raya, pengawasan semakin diperketat untuk mencegah peredaran bahan pangan berbahaya,” ujar dr. Miftahul Huda, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Blitar, mewakili Kepala Dinkes.

Baca Juga :  Bahaya Balap Liar! Kapolsek Ternate Ingatkan Pemuda di Takome

Selain edukasi tentang keamanan pangan, Dinkes Kabupaten Blitar juga memperkenalkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang tersedia di seluruh puskesmas se-Kabupaten Blitar. “Layanan ini khusus diberikan bagi masyarakat yang sedang berulang tahun. Melalui media, kami ingin memastikan informasi ini menjangkau lebih banyak orang agar program ini benar-benar dimanfaatkan,” tambah Huda.

BPOM Kediri: 15 Sampel Pangan di Kabupaten Blitar Aman

Dalam kesempatan yang sama, BPOM Kediri turut memberikan pemaparan mendalam terkait intensifikasi pengawasan pangan. Tito Veriyanto, narasumber dari BPOM Kediri, menegaskan bahwa pengawasan pangan menjadi prioritas utama menjelang momen-momen penting seperti Idul Fitri dan pergantian tahun.

“Kami mengacu pada berbagai regulasi, di antaranya UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan, PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan, serta PerBPOM No. 21 Tahun 2021 tentang penerapan sistem jaminan keamanan dan mutu pangan,” jelas Tito.

Baca Juga :  Tingkatkan Kemampuan Personel Dalam Pengambilan Foto dan Video, Polres Aceh Timur Gelar Pelatihan Jurnalistik

BPOM Kediri juga telah melakukan pengawasan pangan di Kabupaten Blitar dengan mengambil 15 sampel makanan siap saji untuk diuji keamanannya. “Hasilnya sangat menggembirakan. Dari 15 sampel yang kami uji, semuanya negatif mengandung bahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan rhodamin B,” ungkapnya.

Dampak dan Harapan dari Program Germas

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat semakin cerdas dalam memilih produk pangan yang aman dikonsumsi, terutama menjelang Lebaran, di mana permintaan makanan olahan meningkat tajam.

“Kami optimis bahwa kolaborasi antara Dinkes, BPOM, dan media akan mampu mengurangi risiko keracunan serta penyakit akibat konsumsi pangan yang tidak aman. Kesadaran masyarakat harus terus ditingkatkan demi kesehatan bersama,” tutup dr. Miftahul Huda.

Baca Juga :  Insiden Tikaman di Pantai Seruni Gegerkan Bantaeng

Kegiatan Germas ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan pengawasan yang lebih ketat dan edukasi yang masif, masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan aman dan nyaman, tanpa khawatir terhadap bahaya pangan yang tidak layak konsumsi.

 

Array
Related posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *