KARAWANG, JAWA BARAT – Newsintelijen.com // Pemerintah Kabupaten Karawang kembali menegaskan komitmen pembangunan inklusif melalui gelaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang berlangsung pada Senin, 28 April 2025 di Aula Husni Hamid, Pemkab Karawang. Agenda ini menjadi forum strategis dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025.
Acara ini menghadirkan Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh dan Ketua DPRD Karawang Endang Sodikin sebagai pemimpin diskusi. Sejumlah pemangku kepentingan turut hadir, mulai dari DPRD Provinsi Jawa Barat, Forkopimda, perwakilan rumah sakit, pengembang perumahan (Asprumanas), dunia usaha, lembaga keuangan, camat, kepala desa, hingga tokoh masyarakat dan insan pers. Keterlibatan lintas sektor ini menjadi cerminan pendekatan kolaboratif dan partisipatif dalam perencanaan pembangunan.
Ketua DPRD Karawang, Endang Sodikin, menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta, khususnya dalam penyediaan infrastruktur pendidikan. Ia menegaskan bahwa pertumbuhan pesat sektor perumahan harus diimbangi dengan pembangunan fasilitas sekolah. Endang juga mengusulkan pembangunan rumah sakit di setiap Daerah Pemilihan (Dapil) demi meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat. Selain itu, ia mengapresiasi penurunan angka pengangguran Karawang menjadi 8,4% sejak 2023, sembari mendorong pembukaan lapangan kerja baru untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, Bupati Aep Syaepuloh menyampaikan apresiasi atas kontribusi seluruh elemen masyarakat dalam menyusun visi pembangunan Karawang. Ia menekankan pentingnya keselarasan RPJMD dan RKPD dengan arah kebijakan nasional dan provinsi, mengingat kompleksitas wilayah Karawang yang terdiri dari 30 kecamatan dan 309 desa. Salah satu tantangan utama yang disoroti adalah pengelolaan kawasan industri yang masih menjadi kewenangan pusat.
“Karawang memiliki kekayaan potensi luar biasa, namun potensi itu hanya dapat dimanfaatkan secara optimal jika seluruh elemen bekerja sama. Kita bukan Superman, tapi Super Team,” tegas Bupati Aep. Ia juga mengulas beberapa capaian program, termasuk Universal Health Coverage (UHC) dan pembebasan pajak bagi petani dengan lahan maksimal tiga hektare. Ia menegaskan komitmen untuk menjaga konsistensi tata ruang sebagai dasar pembangunan berkelanjutan.
Musrenbang ditutup dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama antara unsur pemerintah daerah, DPRD, tokoh masyarakat, dan agama. Hal ini menandai semangat gotong royong dalam mewujudkan Karawang yang lebih maju, inklusif, dan sejahtera.
Musrenbang tahun ini bukan sekadar pertemuan administratif, tetapi momentum konsolidasi visi kolektif untuk pembangunan Karawang lima tahun ke depan yang lebih terarah dan partisipat.
Jurnalis : Amay