Blitar, Newsintelijen.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Arya Bima melakukan kunjungan kerja ke Kota Blitar, Kamis (1/5/2025), dalam rangka meninjau potensi daerah yang dapat disinergikan dengan program pemerintah pusat. Salah satu lokasi yang mendapat perhatian khusus adalah Agrowisata Blimbing Karangsari, yang dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan wisata edukasi dan ketahanan pangan.
Dalam kunjungannya, Arya Bima didampingi Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, Wakil Wali Kota Elim Tyu Samba, jajaran Pemerintah Kota Blitar, serta anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari PAN, Heri Romadhon, dan anggota DPRD Kota Blitar, Muhamad Raihan Tsany Azurra.
Wamendagri mengapresiasi pengelolaan agrowisata yang saat ini dijalankan oleh kelompok masyarakat. Ia mendorong agar ke depan pengelolaan dilakukan secara lebih profesional melalui kerja sama dengan koperasi.
> “Kebon blimbing ini sudah berjalan lama, tidak hanya untuk wisata tapi juga untuk dijual ke pasar. Tentu dengan pengelolaan yang lebih profesional, misalnya pembentukan koperasi di tingkat kelurahan, bisa menunjang program ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan anggota,” ujar Arya Bima.
Ia juga menyampaikan bahwa blimbing Karangsari memiliki karakteristik yang unik dan layak untuk dikembangkan menjadi ikon wisata edukasi.
> “Saya cicipi tadi, blimbingnya memang beda. Teksturnya lembut, manis. Saya kira ke depan bisa lebih berkembang lagi. Misalkan dengan inovasi, sehingga ada wisata experience—pengalaman yang dijual di sini, bisa edukasi dan pembelajaran tentang agrowisata,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memaksimalkan potensi lokal ini.
> “Harus kolaborasi antara pemerintah kota, kelompok masyarakat, peneliti, dan pihak swasta agar bisa terus memperbarui dan mengembangkan kualitas produk lokal,” ungkapnya.
Sebelum meninjau Agrowisata Blimbing Karangsari, Arya Bima sempat mengunjungi beberapa titik bersejarah dan sentra ekonomi kreatif di Blitar, antara lain Istana Gebang, kerajinan kendang, dan melakukan ziarah ke makam Bung Karno.
Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari penguatan sinergi antara pusat dan daerah dalam mengangkat potensi lokal menuju pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.(Pram)