Oleh :
Kendari,News intelijen .com
Kendari — Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus (Imalak) Sulawesi Tenggara menggelar aksi unjuk rasa dan memblokir jalan di Sanua, Kecamatan Kendari Barat, tepatnya di Kendari Beach. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap lambannya pengungkapan pelaku kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang terjadi pada 31 Agustus 2024.
Menurut Ali Sabarno, Ketua Imalak Sultra, di lokasi aksi, penanganan kasus tersebut oleh Satuan Lalulintas Polresta Kendari dinilai sangat lamban.
“Sungguh ironis jika Kasat Lantas Polresta Kendari tidak mampu mengungkap siapa pelaku tabrak lari yang menimpa seorang ibu rumah tangga berinisial D, berusia 50 tahun,” ujarnya, Senin (23/9).
Korban yang tinggal di Jalan Manunggal Satu, belakang Lorong Dolog, Mandonga mengalami kecelakaan dan sempat dibawa oleh tukang ojek ke Puskesmas Wua-Wua. Namun, karena keterbatasan alat dan tidak adanya dokter ahli saraf, korban dirujuk ke RS Bahteramas sebelum akhirnya meninggal dunia.
“Aksi kemanusiaan ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga korban. Kami duga kuat pihak kepolisian, khususnya Satuan Lantas Polresta Kendari, gagal dalam menjalankan tugasnya. Ingat, kejadian ini sudah 24 hari,” tegas Ali.
Imalak Sultra mendesak agar Kasat Lantas Polresta Kendari dicopot dari jabatannya. “Kami duga kuat gagal dalam mengatur satuannya untuk mengungkap kasus ini, padahal saat ini sudah dilengkapi dengan berbagai teknologi dalam olah TKP,” tutup Ali Sabarno.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi dari pihak terkait. Media masih berupaya melakukan konfirmasi lebih lanjut.