Masyarakat menduga keras SPBU Nakal kotabangun Sulawesi utara kuat Stor keatas tak tersentuh APH, BP.Migas minta Tutup SPBU Nakal.

Oleh : JS

Kotamobagu/Sulut, NewsIntelijen.com

 

Terimformasi selama ini dari masyarakat bahwa SPBU Kotabangun, kotamadya kotamobagu provinsi Sulawesi Utara bernomor punggung SPBU 74.95724 seakan kebal hukum karena diduga selalu melakukan ketimpangan pada masyarakat namun pengelolah SPBU seakan tutup mata karena setoran kuat keatas, pemandangan pagi hari sudah terlihat kendaraan Roda dua Antri yang tangki diduga sudah di renov dan memakai Plat Palsu dan adalagi tampa Plat,

 

Sering terdengar ketika mengisi BBM di SPBU tersebut jeritan para supir bentor ( Becak Motor ) oleh ulah Mafia BBM yang kebal Hukum, ulah motor yang sudah renov berulang ulang mengisi ke SPBU dan memuntahkan ke gelon gelon ke Penampung pas di Depan SPBU sementara ada beberapa aturan pemerintah atau dalam hal ini pertamina tidak boleh Radius Ratusan meter dari SPBU menjual eceran BBM namun SPBU diduga Cuek karena sudah merasa setor keatas, 

 

Ulah dari para oknum motor Tengki Revop tampa plat Nopol para Supir bentor mengluh dan menjerit, antrian sementara isi tengki bentor paling tinggi 4 liter klau tengki Renov kurang lebih 20 liter, alhasil menghindari antrian di SPBU harus merogo kantong dalam dalam membeli BBM di Eceram, sehingga Ongkos Bentor harganya pada penumpal sudah tak terkendali lagi di lapangan, akibat ulah Para oknum Mafia BBM dampaknya para pelajar pun harus kena imbasnya yang tadi ongkos pelajar naik bentor 3000, akibat Mafia BBM menjadi 5000 sampai kurang lebih 7000.

Baca Juga :  Orang tua korban dugaan Penzoliman minta keadilan Kepada petinggi kedua Institusi APH di Pagar Alam Sumsel

 

Seperti kejadian hari minggu tanggal 24/3/2024 dari pihak pengelolah bergaya Preman mengajak Duel Konsumen seperti yang di langsi dari Sulut post,

Lagi-lagi pelayanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 74.95724, tepatnya yang berada di Kelurahan Kotobangon (Kotamobagu-red) di sorot.

 

Pasalnya, Arogansi salah satu kariawan SPBU tersebut membuat warga gerah, dimana ketika warga menyampaikan teguran akibat proses pelayanan yang dinilai kurang maksimal, malah kariawannya marah-marah dam ajak warga berkelahi di area SPBU.

 

Seperti halnya yang terjadi pada Minggu 24 Maret 2024 sore tadi pukul 17:35 Wita, berdasarkan keterangan warga inisial RL alias fik kepada awak media, bahwa dirinya di ajak oleh salah satu kariawan SPBU Kotobangon untuk berkelahi.

Baca Juga :  JAM-Pidum Menyetujui 13 Pengajuan Penghentian  Penuntutan Berdasarkan Restorative Justice

 

Padahal ucapnya, ia hanya menyampaikan teguran secara lisan saja kepada salah satu kariawan SPBU itu untuk kemudian bisa memberikan pelayanan yang baik, dikarenakan antrian sudah berlangsung cukup panjang, tapi kemudian kariawan tersebut tanpak terlihat santai-santai saja dan kurang memperdulikan kendaraan yang sudah menunggu lama dalam antrian.

 

“Saya hanya menegurnya saja bahwa utamakan dulu antrian yang sudah panjang ini untuk dilayani agar tidak terjadi macet, sebab saya melihat kariawan itu hanya santai menghitung uang yang ada dalam laci SPBU, dan kurang memperdulikan kendaraan yang sudah melakukan antrian panjang. tapi anehnya, bukan kemudian teguran itu di terima olehnya dengan baik, malah sebaliknya kariawan itu mengajak dirinya berkelahi, akibat tidak terima ketika di tegur atas kinerjanya yang dinilai lambat alias buruk melakukan pelayanan,”bebernya pada awak media.

Baca Juga :  NEGRI , CORONG MAFIA TANAH TERNYATA OKNUM PEJABAT.

 

Sontak saja kejadian itu menjadi sorotan, kiranya pemilik SPBU Kotobangon dapat melakukan evaluasi atas kinerja kariawannya dan perlu memberikan pendidikan yang baik kepada kariawan tersebut, agar lebih sopan dan tidak arogansi menerima teguran maupun melakukan pelayanan pengisian BBM.

 

“Diminta pengelolah atau pemilik SPBU -74.95724 Kelurahan Kotobangon, dapat melakukan evaluasi atas kinerja kariawannya yang terkesan berwatak preman itu, dan saya bukan tidak mau melayaninya, tapi saat itu masih dalam kondisi berpuasa,”kata rafik yang merasa menjadi korban atas cara pelayanan dari salah satu kariawan SPBU yang dimaksud.

Dirinya berharap kejadian ini tidak terulang lagi, sebab kewajiban SPBU harus memberikan pelayanan secara baik kepada masyarakat (Konsumen).

 

“SPBU Ini sudah berkali-kali disorot, baik dalam pelayanannya, mau

Array
Related posts
Tutup
Tutup