#Diduga Oknum polisi mempunyai hubungan gelap dengan istri anggota wartawan #
News intelijen Projamin,Kisah asmara terlarang kembali mencoreng nama institusi Polri. Kali ini, seorang oknum anggota Polres Kediri berinisial A diduga terlibat perselingkuhan dengan istri seorang jurnalis di Kediri berinisial Rn.
Kasus ini terungkap setelah K, suami Rn, mendapat informasi dari temannya berinisial S bahwa istrinya menjalin hubungan dengan A, anggota Polres Kediri bagian Narkoba. Informasi ini diperkuat dengan video mesra Rn dan A yang ditunjukkan oleh S kepada K.
Merasa geram dan harga dirinya diinjak-injak, K mencoba menghubungi salah satu teman A untuk mengklarifikasi masalah tersebut. Beberapa anggota Polres Kediri kemudian datang ke rumah K untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Namun, K tidak ingin masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan dan memilih untuk melaporkannya ke Polres Kediri melalui Paminal pada Sabtu (24/2/2024).
Menindaklanjuti laporan K, Tim Media Suara Publik mendatangi Polres Kediri untuk menemui Paminal. Dari informasi yang didapatkan, kasus ini sudah masuk tahap Pulbaket (Pengumpulan Bahan dan Keterangan).
K menjelaskan alasannya melaporkan kasus ini ke Polres Kediri. “Awalnya saya tidak mengetahui secara pasti dugaan masalah hubungan asmara (perselingkuhan) antara istri saya dengan anggota Polres. Salah satu teman berinisial S datang ke rumah dan menceritakan bahwa istri saya sedang menjalin hubungan dengan salah satu anggota Polres Kediri bagian Narkoba.
Informasi ini setelah salah satu diduga anggota Polres Kediri yang juga teman satu timnya menunjukkan video mesra dua sejoli yang sedang kasmaran kepada S,” ungkap K kepada awak Media
Tim Media berharap pihak Polres Kediri dapat mengambil sikap tegas dan transparan dalam menangani kasus ini. Mengingat kasus ini cukup serius dan melibatkan oknum anggota Polri yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat.
Kasus ini menambah daftar panjang pelanggaran oknum Polri yang mencoreng nama institusi. Diharapkan ke depannya, Polri dapat melakukan pembinaan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap anggotanya agar kejadian serupa tidak terulang kembali. ( SN )
